Profil Guru BK SMA N 1 Turi

Profil Guru BK SMA N 1 Turi
Drs. Eni Widodo, S. Pd

Minggu, 24 Oktober 2010

Bimbingan Konseling SMA N 1 Turi


 PENYUSUNAN PROGRAM BERBASIS KEBUTUHAN/MASALAH

A.     Permasalahan belajar yang dihadapi siswa SMA N 1 Turi antara lain:
1.      Siswa mengalami kesulitan dalam mempersiapkan kondisi fisik dan psikisnya.
2.      Siswa tidak dapat mempersiapkan bahan dan peralatan sekolahnya.
3.      Sarana dan prasarana di perpustakaan kurang menunjang.
4.      Pralatan di laboratorium kurang lengkap, sehingga tidak dapat memberikan pelayanan yang sesuai dengan pelajaran.
5.      Siswa tidak mempunyai keberanian untuk menyampaikan pertanyaan atau pernyataan dalam proses pembelajaran.
6.      Siswa sering melanggar kedisiplinan kehadiran di sekolah, misalnya sering datang terlambat, sering tidak masuk sekolah, berbicara kotor, over acting ketika belajar.
7.      Malas mencatat mata pelajaran.
8.      Tidak menindak lanjuti proses belajar mengajar.
9.      Tidak bergairah atau termotivasi dalam belajar.
10.  Siswa tidak melaksanakan belajar, dan diskusi kelompok.
11.  Tidak bergairah dalam melaksanakan tugas atau latihan mata pelajaran.
12.  Siswa malas berkonsultasi dengan guru.

B.     Identifikasi Permasalahan Siswa SMA N 1 Turi
Berdasarkan latar belakang permasalahan belajar di atas, masalah-masalah siswa SMA N 1 Turi dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1.    Prestasi belajar rendah,
2.    Kurang minat belajar,
3.    Pelanggaran tata tertib,
Membolos, sering terlambat, bertengkar, sulit beradaptasi, pemalu, penakut, penyendiri, berbicara kotor, dan berperilaku kasar

Orientasi Layanan BK SMA N 1 Turi

 
dengan disiplin tinggi diciptakan insan berprestasi
BAB I.
MUKADIMAH


A.     Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional pendidikan, mengamanatkan bahwa setiap satuan pendidikan harus menyusun kurikulum yang disebut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau KTSP.
Pada penerapan KTSP, guru Bimbingan Konseling  SMA N 1 Turi  memberikan pelayanan Bimbingan dan Konseling dalam memfasilitasi “Pengembangan Diri” siswa sesuai minat , bakat serta mempertimbangkan tahapan tugas perkembangannya. Mengingat adanya keberagaman individu siswa maupun  kemampuan Guru Bimbingan Konseling  maka perlu ditegaskan bahwa pelaksanaan bimbingan konseling di sekolah harus menyusun program guna mengakomodasi Undang-undang nomor 20 tahun 2003 dan Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tersebut beserta peraturan-peraturan yang menyertainya.
Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi yang didalamnya memuat struktur kurikulum, telah mempertajam perlunya disusun dan dilaksanakannya program pengembangan diri yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga pendidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi, kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik.
Bimbingan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik baik secara perorangan maupun kelompok, agar mandiri dan berkembang secara optimal, dalam bimbingan pribadi, sosial, belajar dan karir, melalui berbagai jenis pelayanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Bimbingan dan konseling merupakan upaya proaktif dan sistemik dalam memfasilitasi individu mencapai perkembangan yang optimal, pengembangan perilaku efektif, pengembangan lingkungan perkembangan, dan peningkatan keberfungsian individu dalam lingkungannya. Semua perilaku tersebut merupanan proses perkembangan yakni proses interaksi antara individu dengan lingkungan. Pengampu bimbingan dan konseling adalah guru bimbingan dan konseling atau konselor yang merupakan salah satu kualifikasi pendidik.
Dalam Permendiknas Nomor 23 tahun 2006 dirumuskan SKL yang harus dicapai peserta didik melalui proses pembelajaran bidang studi, maka kompetensi peserta didik yang harus dikembangkan melalui pelayanan bimbingan dan konseling adalah kompetensi kemandirian untuk mewujudkan diri (self actualization) dan pengembangan kapasitasnya (capacity development) yag dapat mendukung pencapaian kompetensi lulusan. Sebaliknya, kesuksesan peserta didik dalam mencapai SKL akan secara signifikan menunjang terwujudnya pengembangan kemandirian.

B.     Visi Dan Misi Pengembangan Diri BK SMA N 1 Turi
1.   Visi Program Pengembangan Diri
Terwujudnya peserta didik yang mandiri dan bertanggung jawab dalam mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai kebutuhan, potensi, bakat, minat, kondisi dan perkembangannya.
2.      Misi Program Pengembangan Diri
Memfasilitasi peserta didik dengan kegiatan-kegiatan yang memberi wadah penyaluran agar potensi, bakat dan minatnya berkembang sesuai dengan kebutuhan, kondisi dan perkembangannya.

C.      Visi dan Misi SMA Negeri 1 Turi
1.    Visi
Membentuk peserta didik menjadi insan yang cerdas, terampil, sejahtera jasmani dan rohani, berbudaya, disiplin dan memiliki wawasan kewirausahaan berdasarkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
2.    Misi
1)     Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan melalui bimbingan dan kegiatan keagamaan
2)     Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik melalui kegiatan peningkatan mutu pembelajaran dan sarana pembelajaran
3)     Meningkatkan kreativitas peserta didik melalui kegiatan pengembangan potensi diri
4)     Meningkatkan keterampilan dan Apresiasi peserta didik dibidang Ilmu pengetahuan, teknologi, sosial, budaya dan seni melalui Konstruktif Learning dan interaksi global
5)     Meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani melalui bimbingan dan kegiatan olah raga dan keagamaan
6)     Meningkatkan kedisiplinan dalam tiga lingkungan pendidikan ( keluarga, sekolah, masyarakat )
7)     Meningkatkan jiwa kewirausahaan melalui Pembinaan Kewirausahaan dan Kegiatan Pengembangan Wawasan Khusus.
8)     Meningkatkan dan mengembangkan efisiensi pembelajaran baik secara lokal, nasional maupun Internasional
9)     Meningkatkan layanan informasi pendidikan berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi