Profil Guru BK SMA N 1 Turi

Profil Guru BK SMA N 1 Turi
Drs. Eni Widodo, S. Pd

Materi Pengembangan Layanan Bimbingan Konseling SMA N 1 Turi


1.     Layanan Orientasi: Obyek-obyek pengembangan pribadi, seperti:
 Fasilitas olah raga; bela diri.
 Sanggar seni dan budaya
 Tempat peribadatan
 Rehabilitasi penderita narkoba
2.     Layanan Orientasi: Obyek-obyek pengembangan hubungan sosial, seperti:
 Kegiatan gotong royong
 Perjamuan
 Seminar, lokakarya, diskusi, dan kegiatan kelompok lainnya
 Rapat besar
3.     Layanan Orientasi: Obyek-obyek pengembangan kemampuan belajar, seperti
 Lembaga bimbingan belajar
 Fasilitas belajar di sekolah
 Sekolah-sekolah/madrasah lain
 Perguruan tinggi
4.     Layanan Orientasi: Obyek-obyek implementasi karir, seperti:
 Kursus-kursus keterampilan
 Bengkel
 Perusahaan/pabrik, industri
 Kantor
 Perkebunan, pertanian, perikanan, pertambangan
5.     Layanan Informasi: Informasi tentang perkembangan potensi, kemampuan dan kondisi
            pribadi, seperti:
 Kecerdasan
 Bakat
 Minat
 Karakteristik pribadi; pemahaman diri
 Tugas perkembangan, tahap perkembangan
 Gejala perkembangan tertentu
 Perbedaan individual
 Keunikan diri
6.     (6) Layanan Informasi: Informasi tentang potensi, kemampuan dan kondisi hubungan sosial,
     seperti:
 Pemahaman terhadap orang lain
 Kiat berteman
 Hubungan antarremaja
 Hubungan dalam keluarga
 Hubungan dengan guru, orangtua, pimpinan masyarakat
 Data sosiogram
7.     (7) Layanan Informasi: Informasi tentang potensi, kemampuan, kegiatan dan hasil belajar,
     seperti:
 Kiat belajar
 Kegiatan belajar di dalam kelas
 Belajar kelompok
 Belajar mandiri
 Hasil belajar mata pelajaran
 Persiapan ulangan, ujian UAS dan UAN
8.     (8) Layanan Informasi: Informasi tentang potensi, kemampuan, arah dan kondisi karir, seperti:
 Hubungan antara bakat, minat, pekerjaan, dan pendidikan
 Persyaratan karir
 Pendidikan umum dan pendidikan kejuruan
 Informasi karir/pekerjaan/pendidikan


9.     (9) , (10), (11), dan (12) Layanan Penempatan/Penyaluran:
Penempatan dan penyaluran untuk   pengembangan kemampuan pribadi, sosial, belajar, dan karir dapat dilakukan melalui penempatan di dalam kelas (berkenaan dengan tempat duduk), pada kelompok belajar; diskusi, magang; krida; latihan keberbakatan//prestasi, kegiatan lapangan, kepanitiaan, serta kegiatan layanan bimbingan/Bimbingan dan Konseling kelompok. Masing-masing penempatan/penyaluran itu dapat dimaksudkan untuk mengembangkan satu atau lebih kemampuan peserta didik: kemampuan pribadi, sosial, belajar, karir.

10.  (13) Layanan Penguasaan Konten: Kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan pribadi,
       seperti:
 Mengatur jadwal kegiatan sehari-hari: di rumah, di sekolah, di luar rumah/sekolah.
 Menyampaikan kondisi diri sendiri kepada orang lain
 Mengambil keputusan
 Menggunakan waktu senggang
 Memperkuat ibadat keagamaan
 Mengendalikan diri
 Berpikir dan bersikap positif; apresiatif
 Mematuhi peraturan lalu-lintas
11.  (14) Layanan Penguasaan Konten: Kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan sosial,
       seperti:
 Cara berbicara dengan orang yang berbeda-beda (teman sebaya, orang yang lebih
    tua, anggota keluarga)
 Kemampuan pidato
 Menyampaikan pendapat secara lugu (asertive) kepada orang lain
 Mendengar, memahami dan merespon secara tepat dan positif pendapat orang lain
 Melihat kebaikan orang lain dan mengekspresikannya
 Menulis surat persahabatan
 Mengucapkan salam; terima kasih; meminta maaf
 Kemampuan berdiskusi; bermusyawarah
12.  (15) Layanan Penguasaan Konten: Kompetensi dan kebiasaan dalam kegiatan dan
        penguasaan bahan belajar, seperti:
 Menyusun jadwal belajar
 Bertanya/menjawab di dalam kelas
 Meringkas materi bacaan
 Menyusun kalimat efektif dalam paragraf
 Menyusun laporan kegiatan/tugas pelajaran
 Menyusun makalah
13.  (16) Layanan Penguasaan Konten: Kompetensi dan kebiasaan dalam pengembangan karir,
        seperti:
 Menyalurkan bakat, minat, kegemaran yang mengarah ke karir tertentu
 Memelihara perabotan rumah tangga: pakaian, perabot, peralatan listrik
 Memperbaiki peralatan sederhana
 Menyusun lamaran pekerjaan; currikulum vitae
 Mempertimbangkan dan memilih pekerjaan
 Mempertimbangkan dan memilih pendidikan sesuai dengan arah karir

14.  (17), (18), (19), dan (20) Layanan Bimbingan dan Konseling Perorangan:
Materi yang dibahas dalam layanan Bimbingan dan Konseling perorangan tidak dapat ditetapkan terlebih dahulu, melainkan akan diungkapkan oleh klien ketika layanan dilaksanakan. Apapun masalah yang diungkapkan oleh klien (masalah pribadi, sosial, belajar, ataupun karir), maka masalah itulah yang dibahas dalam layanan Bimbingan dan Konseling perorangan. Dalam hal ini konselor dapat memanggil peserta didik (yaitu peserta didik yang menjadi tanggung jawab asuhannya) untuk diberikan layanan Bimbingan dan Konseling untuk masalah tertentu (masalah pribadi, sosial, belajar, atau karir), namun konselor harus lebih mengutamakan masalah yang dikemukakan sendiri oleh peserta didik yang menerima layanan Bimbingan dan Konseling perorangan.

15.  (21) Layanan Bimbingan Kelompok: Topik tentang kemampuan dan kondisi pribadi, seperti:
 Potensi diri
 Kiat menyalurkan bakat, minat, kegemaran, hobi
 Kebiasaan sehari-hari di rumah; kegiatan rutin, membantu orang tua, belajar
 Sikap terhadap narkoba; KKN; pembunuhan; perkosaan; perang
 Sikap terhadap bencana alam; kecelakaan; HAM; kemiskinan; anak terlantar
 Perbedaan individu
16.  (22) Layanan Bimbingan Kelompok: Topik tentang Kemampuan dan kondisi hubungan sosial,
       seperti:
 Hubungan muda-mudi
 Suasana hubungan di sekolah: antarsiswa, guru-siswa, antarpersonil sekolah lainnya
 Peristiwa sosial di masyarakat: demo brutal, bentrok antarwarga
 Peranan RT/RW
 Toleransi, solidaritas
17.  (23) Layanan Bimbingan Kelompok: Topik tentang kemampuan, kegiatan dan hasil belajar,
       seperti:
 Kiat-kiat belajar; belajar sendiri; belajar kelompok
 Sikap terhadap mata pelajaran; tugas/PR; suasana belajar di sekolah, perpustakaan,
    laboratorium
 Sikap terhadap hasil ulangan, ujian
 Masalah menyontek dalam ulangan/ujian
 Pemanfaatan buku pelajaran
18.  (24) Layanan Bimbingan Kelompok: Topik tentang pengembangan karir, seperti:
 Hidup adalah untuk bekerja
 Masa depan kita; masalah pengangguran; lowongan pekerjaan; PHK
 Memilih pekerjaan; memilih pendidikan lanjutan
 Masalah TKI/TKW

19.  (25), (26), (27), dan (28) Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok:
Seperti untuk layanan Bimbingan dan Konseling perorangan, materi yang dibahas dalam Bimbingan dan Konseling kelompok tidak dapat ditetapkan terlebih dahulu oleh konselor, melainkan akan dikemukakan oleh masing-masing anggota kelompok. Apapun masalah yang diungkapkan oleh anggota kelompok tersebut, dan terpilih untuk dibicarakan (apakah masalah pribadi, sosial, belajar, ataupun karir) itulah yang dibahas melalui layanan Bimbingan dan Konseling kelompok. Dalam hal ini konselor dapat
mengikutsertakan seorang atau lebih peserta didik yang diasuhnya untuk menjadi anggota kelompok dan menjalani layanan Bimbingan dan Konseling kelompok dengan masalah tertentu (masalah pribadi, sosial, belajar, atau karir) dan dapat mengupayakan agar masalah tersebut dapat dibahas, namun konselor harus lebih mengutamakan masalah yang dipilih oleh kelompok untuk dibahas dalam Bimbingan dan Konseling kelompok.

20.  (29), (30), (31), (32) Layanan Konsultasi:
Seperti untuk layanan Bimbingan dan Konseling perorangan, materi yang dibahas dalam layanan konsultasi tidak dapat ditetapkan terlebih dahulu oleh konselor, melainkan akan dikemukakan oleh konsulti ketika layanan berlangsung. Apapun masalah yang diungkapkan oleh konsulti tentang peserta didik yang hendak dibantunya (apakah masalah pribadi, sosial, belajar , atau karir) itulah yang dibahas dalam layanan konsultasi. Konselor dapat memperkirakan apa yang hendak dikemukakan oleh konsulti untuk dibahas dalam layanan konsultasi, namun konselor harus mengutamakan pembahasan masalah yang dikemukakan sendiri oleh konsulti.

21.  (33), (34), (35), (36) Layanan Mediasi:
Masalah yang menyebabkan perselisihan pada dasarnya adalah masalah sosial. Dalam hal ini layanan mediasi pertama-tama menangani hubungan sosial di antara pihak-pihak yang berselisih. Dalam pelaksanaan layanan mediasi boleh jadi akan muncul masalah pribadi, masalah belajar, masalah karir, dan masalah sosial lainnya yang perlu ditangani oleh konselor.


22.  (37), (38), (39), (40) Aplikasi Instrumentasi:
Instrumen tes dan nontes untuk mengungkapkan kondisi dan masalah pribadi, sosial,
belajar, dan karir bentuk dan isinya bermacam-macam, seperti:
 Tes Inteligensi
 Tes Bakat
 Inventori Minat Karir
 Inventori Kreativitas
 Inventori Kepribadian: Self-Esteem; Locus of Control
 Inventori Hubungan Sosial
 Inventori Tahap Perkembangan
 Sosiometri
 Alat Ungkap Masalah: Masalah Belajar, dan Masalah-masalah lainnya
 Tes Hasil Belajar
 Tes Diagnostik
Masing-masing instrumen di atas ada yang mengukur atau mengungkapkan satu atau lebih kondisi diri peserta didik: kondisi diri pribadi, hubungan sosial, kemampuan belajar, dan atau arah/kemampuan karir.
23.  (41) Himpunan Data: Data perkembangan, kondisi dan lingkungan diri pribadi, seperti:
 Identitas diri
 Potensi dasar: inteligensi, bakat, minat
 Identitas keluarga
 Riwayat kesehatan
 Catatan anekdot (kejadian khusus)
 Masalah diri pribadi
24.  (42) Himpunan Data: Data perkembangan, kondisi hubungan dan lingkungan sosial, seperti:
 Sosiogram
 Teman dekat
 Data hubungan sosial
 Masalah sosial
25.  (43) Himpunan Data: Data kemampuan, kegiatan dan belajar, seperti:
 Nilai hasil belajar
 Data kegiatan belajar
 Riwayat pendidikan
 Masalah belajar
26.  (44) Himpunan Data: Data kemampuan, arah dan persiapan karir, seperti:
 Pekerjaan orang tua/keluarga
 Bakat-minat karir; jurusan yang diambil
 Masalah karir
27.  (45) Konferensi Kasus: Masalah pribadi, seperti:
 Sering absen; membolos
 Tingkah laku menyimpang; nakal
28.  (46) Konferensi Kasus: Masalah sosial, seperti:
 Suka menyendiri
 Menganggu teman
29.  (47) Konferensi Kasus: Kasus masalah belajar, seperti:
 Menganggu suasana kelas ketika sedang belajar
 Lalai mengerjakan PR
 Nilai pelajaran rendah
 Sulit mengikuti pelajaran
30.  (48) Konferensi Kasus: Masalah karir, seperti:
 Masalah penjurusan
 Pilihan karir
 Kegiatan praktik; magang
31.  (49), (50), (51), (52) Kunjungan Rumah:
Kegiatan kunjungan rumah dapat membawa satu atau lebih masalah peserta didik (masalah pribadi, sosial, belajar, dan atau karir) untuk dibicarakan dengan orang tua dan atau keluarga.

32.  (53) Tampilan Kepustakaan: Materi bacaan, film, rekaman vidio dan audio tentang
        perkembangan dan kehidupan pribadi, seperti:
 Tahap-tahap perkembangan
 Tugas-tugas perkembangan
 Penampilan dan pengembangan bakat, minat, kegemaran
 Kehidupan keagamaan
 Bahan relaksasi
 Motivasi berprestasi
 Otobiografi: Kisah orang-orang sukses
33.  (54) Tampilan Kepustakaan: Materi bacaan, film, rekaman vidio dan audio tentang
        kemampuan hubungan sosial, seperti:
Suasana hubungan “Saya Oke, Kamu juga Oke”
 Kiat bergaul
 Kepemimpinan
 Mengatasi konflik dengan win-win solution
34.  (55) Tampilan Kepustakaan: Materi bacaan, film, rekaman vidio dan audio tentang
        kemampuan dan kegiatan belajar, seperti:
 Kiat belajar di sekolah
 Panduan menulis makalah
 Bagaimana menyiapkan dari untuk ulangan/ujian
 Belajar secara mandiri
 Belajar kelompok
35.  (56) Tampilan Kepustakaan: Materi becaan, film, rekaman vidio dan audio tentang arah dan
        kehidupan karir, misalnya:
 Apa bakat dan karir Anda?
 Informasi karir
 Panduan penjurusan
 Panduan memilih sekolah lanjutan
 Lowongan pekerjaan
 Keselamatan kerja
 Kiat sukses dalam karir
36.  (57) , (58), (59), (60), Alih Tangan Kasus:
Materi alih tangan kasus merupakan pendalaman terhadap masalah pribadi, sosial, belajar, dan atau karir peserta didik yang semula ditangani oleh konselor, dan selanjutnya memerlukan penanganan oleh pihak lain yang berkeahlian/berkewenangan.